Alhamdulillah...., setelah berjuang sekuat tenaga, menyeberang badai, bermandi darah (hwehehe) akhirnya kelar juga skripsi yang uda setahun ngadat ga selesai2.
tulisan ini akan dibuat bertahap sehingga tidak akan menghilangkan esensi dari pembahasan kita. Disini ane pingin bahas skripsi ane tentang game pembelajaran yang akan ditinjau dari dua sisi. nyang pertama dari sisi programming nya dan kedua dari cara mainnya...(kalo sempat :D)
baiklah dimulai dari pembahasan yang pertama.
game simulasi cisco router ini menyajikan materi antara lain pembelajaran subnetting, routing, setting nat dan access list standard. game ini dibuat dengan menggunakan game engine GTGE dengan konsep yang sebagian besar dari game profesional "hacker evolution" . berawal dari senengnya penulis akan game dan buntunya ide skripsi saat itu, ya uda penulis memutuskan untuk membuat skripsi game simulasi ini. skripsi ini dibuat dengan memanfaatkan game engine gtge dengan penggunaan metode top-down parsing. pemanfaatan top-down parsing ini Pendekatan yang dilakukan dalam mendesain top-down grammar yaitu adalah dengan mendesain masalah kedalam komponen. Masalah yang ada dalam hal ini adalah sintaks game, dapat dipecah dan pisahkan menjadi beberapa komponen berupa token. Langkah yang digunakan dalam mendesain parser menggunakan metode ini yang pertama adalah dengan mendefinisikan parser yang diinginkan menjadi komponen dari subparser. Langkah kedua adalah mengulangi langkah pertama sampai setiap subparser terdefinisikan. dengan penjelasan seperti ini...
Crack [target] = crack core.counter.comScan [target] = scan core.counter.comUpgrade [target] = upgrade memory1
Untuk melakukan proses parsing pada ketiga command diatas pertama ditentukan dahulu inisialisasi grammar yang ingin dibuat yaitu notConnected grammar. Setelah inisialisasi selesai, selanjutnya ditentukan parser dari grammar notCennected tersebut. Maka ditentukan rule pertama dari grammar yaitu:
notConnected = crackCommand | scanCommand | upgradeCommand
Kemudian diperluas kearah kanan definisi dari rule diatas. Sebagai contoh untuk parser <crack>. Terdapat dua potong komponen dalam kode sintaks di atas yaitu [crack] dan [core.counter.com]. crack menjadi valid command word pertama dari sintaks, karena crack sudah terdaftar dalam rule grammar. Kemudian core.counter.com menjadi second word dari valid command word dan didefinisikan sebagai target.
notConnected = crackCommand | scanCommand | upgradeCommandcrackCommand = “crack” “target”.
Dari perintah diatas parser <crack> oleh parse engine akan dikonversi menjadi bentuk caselessLiteral sehingga inputan dalam bentuk huruf besar atau kecil tetap dapat diterima. Kemudian merujuk pada perintah string di atas subparser <target> selalu merupakan “single word”, sehingga penentuan rule pada subparser target menjadi seperti ini.
notConnected = crackCommand | scanCommand | upgradeCommandcrackCommand = “crack” “target”.Target = word
Selanjutnya, rules dari desain grammar di atas dapat dilengkapi dengan mengulang langkah sebelumnya terhadap parser yang lain. Penggunaan metode top-down parsing dalam pengkodean sintaks game dapat dibagi menjadi empat state yang masing-masing state memiliki grammar unik dan berbeda.
demikian penjelasan sistem secara singkat. game tersebut dapat agan unduh disini
0 Comments